Man Ana?

Man Ana?

Inilah kisah singkat tentang ana :

Nama (sesuai akta kelahiran) : Yulesvan Adit Dwi Nugroho
Nama Lengkap : Abu Zaid Yulesvan bin Sutono bin Mangun Diharjo bin Mangun Pawiro
Tempat, tanggal lahir : Klaten, 29 Juli 1988 (sekitar 14 Dzulhijjah 1408 )
Alamat rumah : Klepu, RT 03 / RW 03, Ceper, Klaten, Jawa Tengah
Alamat Kost : -Sudah tidak kos-
Email : nomor_rahasia @ yahoo . co . id (tanpa spasi)

Sejarah ringkas :
Ana mulai menempuh pendidikan di jenjang dasar di SD N 1 Klepu. Tidak jauh dari rumah ana, pada tahun 1994 – 2000. Pada tahun 2000 – 2003 ana masuk ke SLTP N 1 Delanggu. Dan dilanjutkan di SMA N 1 Klaten pada tahun 2003 – 2006.

Di SMA itu lah ana berkenalan dengan seorang teman bernama Muhammad Reza. Dialah yang memperkenalkan kepada ana tentang apa itu Salafy. Sebelum ana mengenal akh Reza, ana merasa heran ketika melihat orang – orang mengangkat kain yang menutup mata kakinya. Ana juga merasa aneh ketika melihat wanita bercadar.

Namun, ketika kelas 2 dan kelas 3 SMA itulah, akh Reza (semoga ALLAH membalasnya dengan pahala yang berlipat) menjelaskan kepada ana tentang itu. Kala itu dia menjadi pengurus perpustakaan Masjid di SMA. Banyak buku – buku bermanfaat yang dia suguhkan, dan dia hilangkan buku – buku yang “berbahaya”. Sayangnya, kala itu ana masih merasa malas – malasan untuk ikut kajian rutin. Tetapi ana sering mendengarkan rekaman muhadhoroh – muhadhoroh para ustadz. Diantaranya yang sering ana dengarkan adalah ustadz Muhammad Umar As Sewed.

Saat ini ana kuliah S1 Farmasi di Universitas Setia Budi, Surakarta. Kampus yang menurut ana suasananya sangat “mengerikan”. Sejak awal masuk kuliah, ana mencoba mencari2 tempat untuk ngaji yang paling dekat dari tempat ana kost. Namun belum ketemu. Hingga akhirnya pada semester 3, ana dikasih tau oleh kakak ana, kalau ada kajian rutin di Masjid Ibnu Sina, RSUD DR. Moewardi, Solo. Ana lantas ikut kajian rutin di sana. Suasananya sungguh membuat hati ana merasa nyaman.
Hingga saat ini ana masih rutin untuk ikut kajian di sana. Terkadang ana juga ikut kakak ipar ana untuk mengikuti kajian di Delanggu.

Ustadz – ustadz yang ana ikuti kajiannya, antara lain :
– Ustadz Jauhari, Lc (pengasuh Ma’had ‘Ilmi Al Madinah, Solo)
– Ustadz Nashrullah, Lc (dulu pengasuh Ma’had ‘Ilmi Al Madinah, Solo.  Sekarang di Ma’had Tanwirus Sunnah, Gowa)
– Ustadz Abu Izzi Zaid (pengasuh Ma’had ‘Ilmi Al Madinah, Solo)
– Ustadz Abu Nashim Mukhtar bin Rifa’i (pengasuh Ma’had Daarus Salaf / Ibnu Taimiyyah, Solo)
– Ustadz Abu Nafi’ Sukadi Al Atsary
– Ustadz Abu Adib (pengasuh Ma’had ‘Ilmi Al Madinah, Solo)
– Ustadz Bilal
– Ustadz Fauzan bin Abdul Karim (pengasuh Ma’had Daarus Salaf Al Islamiy, Pendem, Sragen)
– Ustadz Muhammad Na’im, Lc (pengasuh Ma’had ‘Ilmi Al Madinah, Sol0)
– Ustadz Mu’adz / Nahrowi (pengasuh Ma’had ‘Ilmi Al Madinah, Sol0)
– Ustadz Fauzi, MA (Pengasuh Ma’had An Najiyyah, Boyolali)
– Ustadz Abu Ahmad Rohmat (pengasuh Ma’had ‘Ilmi Al Madinah, Sol0)
– Ustadz Abul Abbas Muhammad Ihsan
– Al Ustadz Fauzan Al Maidani (pengasuh Ma’had Daarus Salaf / Ibnu Taimiyyah, Solo)
– Al Ustadz Abu Hafsh Marwan
– Al Ustadz Abu Almass (pengasuh Ma’had Daarus Salaf / Ibnu Taimiyyah, Solo)
– Al Ustadz Abul Hasan Ali
– Ustadz Abu Muhammad Dzulqornain bin Muhammad Sunusi (Insya Allah rutin ada daurah bersama beliau di Masjid Jajar)