
- Hawa Nafsu tanpa ilmu
- Orang yang alim tapi jahat
- Adab adalah perangai hamba, yang dengan perangai tersebut sang hamba dapat menata hidupnya
- Makna Adab adalah perangai yang mana orang dapat berhias sehingga mendapat pujian dan sanjungan dari Allah
- Adab adalah berkumpulnya perangai-perangai yang baik pada hamba
- Adab adalah ilmu yang mempelajari kebagisan dalam bicara dan ketepatan ketika bicara dengan memperbaiki pembicaraannya, menjaga diri dari berbagai kekeliruan
- Adab kepada Allah
Ini merupakan yang pertama dan paling utama - Adab kepada Rasulullah dan ketetapan Syari’at
Yang termasuk adab kepada Rasulullah adalah tidak meninggikan suara ketika rasul berbicara atau dibacakan hadits dari Rasulullah; Tidak mendahului ucapan (hukum) Allah dan Rasul-Nya - Adab kepada sesama makhluk, baik itu muslim maupun kafir.
٦٧٩-عن ابن عمر رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر على رجلٍ من الأنصار وهو يعظ أخاه في الحياء، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: دعه فإن الحياء من الإيمان -متفقٌ عليه-.
679. Dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah berjalan melalui seorang lelaki dari golongan kaum Anshar dan ia sedang menasihati saudaranya tentang hal sifat malu – yakni malu mengerjakan kejahatan. Kemudian Rasulullah bersabda: “Biarkanlah ia, sebab sesungguhnya sifat malu itu termasuk dari keimanan.”
(Muttafaq ‘alaih)
٦٨٠-وعن عمران بن حصينٍ، رضي الله عنهما، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: الحياء لا يأتي إلا بخيرٍ (متفقٌ عليه).
وفي روايةٍ لمسلمٍ: الحياء خيرٌ كله أو قال: الحياء كله خيرٌ.
680. Dari Imran bin Hushain radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah bersabda: “Sifat malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan.” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Sifat malu itu baik seluruhnya.” Atau beliau bersabda: “Malu itu semuanya baik.”
٦٨١-وعن أبي هريرة رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: الإيمان بضعٌ وسبعون، أو بضعٌ وستون شعبةً، فأفضلها قول لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبٌة من الإيمان (متفق عليه).
681. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘andu, katanya: Rasulullah bersabda: “Keimanan itu ada tujuhpuluh sekian atau keimanan itu cabangnya ada enampuluh sekian. Seutama-utamanya ialah ucapan La ilaha illallah dan serendahrendahnya ialah menyingkirkan apa-apa yang berbahaya -semacam batu, duri, lumpur, abu kotoran dan Iain-Iain sebagainya -dari jalanan. Sifat malu adalah suatu cabang dari keimanan itu.” (Muttafaq ‘alaih)
Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak rekaman kajian yang telah terselenggara pada:
– Hari : Selasa
– Tanggal : 25 Syawal 1433 / 11 September 2012
– Tempat : Masjid Mapolsek Delanggu
– Kitab : Kitabul Adab, dari Kitab Riyadhus Shalihin [download | 10.5 MB]
– Pemateri : Al Ustadz ‘Abdul Malik
– Tema: Muqoddimah, Malu adalah Bagian dari Iman
Judul
|
Mainkan
|
Size (MB)
|
Unduh
|
Muqoddimah, Malu adalah Bagian dari Iman |
5.27
|
Barakallahu fiikum jami’an.
Filed under: 'Abdul Malik, Adab, Akhlaq, Rekaman | Tagged: abdul, adab, akhlaq, bagian, Delanggu, ibnul, imam, iman, khowarij, madinah, malik, malu, muqoddimah, nawawi, polisi, polsek, qoyyim, Salafy, syafi'i, Teror, Teroris |
Tinggalkan Balasan