
Dalam kitab Al Mulakhosul Fiqhi, syaikh Sholih Fauzan Al Fauzan hafizhahullah menjelaskan tentang hukum membaca tasmiyah (Bismillah) dan sunnah-sunnah wudhu.
Adapun yang termasuk sunnah wudhu diantaranya adalah:
- Bersiwak
- Mencuci telapak tangan 3 kali pada awal wudhu, sebelum memcuci wajah.
Adapun untuk wudhu setelah bangun tidur, hukum mencuci telapak tangan adalah wajib. - Mendahulukan berkumur dan memasukkan air ke hidung sebelum mencuci wajah.
- Menyela-nyela jenggot yang lebat dengan air, serta menyela jemari tangan dan kaki.
- Mendahulukan anggota badan sebelah kanan.
- Mencuci lebih dari 1 kali (yakni 2 atau 3 kali)
Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya yang disampakain pada:
– Hari : Kamis
– Tanggal : 28 JumadilUla 1433 / 19 April 2012
– Tempat : Masjid Mapolsek Delanggu
– Pemateri : Al Ustadz Abul Hasan ‘Ali Cawas
– Hari : Kamis
– Tanggal : 28 JumadilUla 1433 / 19 April 2012
– Tempat : Masjid Mapolsek Delanggu
– Pemateri : Al Ustadz Abul Hasan ‘Ali Cawas
Judul
|
Mainkan
|
Size (MB)
|
Unduh
|
Membaca Tasmiyah Sebelum Wudhu, dan Sunnah Wudhu |
6.7
|
Barakallahu fiikum
Filed under: Abul Hasan 'Aliy, Fiqih | Tagged: 'aliy, ali, alklateni, basmalah, bismilah, cara, Cawas, Delanggu, fiqh, ilmoe, jari, jemari, jenggot, Klaten, mapolsek, menyela, mulakhos, polsek, Rekaman, Sunnah, syahadatain, tasmiyah, ustadz, wudhu |
assalamu’alaykum.adakah kajian rutin sekitar delanggu?jazakallahu khairan
wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Di Mapolsek Delanggu (khusus putra):
Hari Ahad pekan 1+2 ba’da Isya: Ustadz Ayip
Hari Ahad pekan 3 ba’da Isya : Ustadz Fauzan Medan
Hari Kamis ba’da Maghrib : ustadz Abul Hasan Ali.
Dan hampir setiap hari ada di Masjid Agung GAtak (Gawok), tapi saya kurang tau jadwal pengajarnya.
wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Untuk laki-laki saja, tempat di masjid Mapolsek Delanggu.
– Ahad 1&3 bersama Ustadz Ayip, ba’da isya
– Ahad 2 bersama Ustadz Fauzan Medan, ba’da isya’, kitab Talkhis Shifat Sholat Nabi
– Kamis ba’da maghrib bersama ustadz Ali Cawas, kitab Al Mulakhosul Fiqhi.
Assalamua’laikum ustadz..
saya mau tanya, beberapa tahun yang lalu saya mendapat hadiah undian dari bank berupa sepeda motor, sepeda motor itu udah saya pakai sampai sekarang,tapi hati saya bertanya-tanya,apakah sepeda motor yang saya peroleh ini halal apa haram hukumnya menurut islam?sepeda motor tersebut saya peroleh dalam keadaan kosongan dan mengeluarkan uang untuk pajak & pengurusan surat2nya kurang lebih sekitar 4jt-an,terus seandainya itu haram,apa yang hendak saya lakukan atau solusi yang terbaik mengatasi masalah ini?,soalnya motornya masih ada pada saya sekarang ini.apakah motornya saya jual,dan uang hasil penjualannya sebagian saya ambil untuk mengganti biaya pajak & surat dan sisanya lagi saya gunakan untuk kepentingan umum.rencananya saya mau jual ama orang tua sendiri.Gimana itu ustadz…mohon banget solusi dan pencerahannya ustadz secara detail supaya saya bisa mengambil keputusan yg terbaik..
jazakallahu khoir…
wassalamua’laikum…
Tulis balasan…
wa’alaykumussalam warahmatullahi wabrakatuh.
Maaf, saya bukan ustadz, hanya sekedar penuntut ilmu.
Jika motor itu diperoleh dari sebuah bank ribawi, dan antum mendapatkannya sewaktu belum mengetahui hukumnya, insyaAllah ndak ada masalah.
Solusinya jika antum mau jual, antum boleh mengambil beaya pengurusan surat2nya.
Allahu ta’ala a’lam.