
Sujud sahwi dilakukan dalam beberapa keadaan:
A. Sujud sahwi yang dilakukan sebelum salam, terjadi apabila:
1. Bila terjadi pengurangan dalam shalat
2. Bila ada keraguan dalam sholat, namun tidak mampu menguatkan salah satu dari keraguan tersebut
B. Sujud sahwi yang dilakukan setelah salam, terjadi apabila:
1. Ada penambahan dalam sholat
2. Ada keraguan, namun mampu menguatkan salah satunya
Adapun jika terjadi kelalaian di satu tempat yang sujud sahwinya sebelum salam, dan sujud sahwinya setelah salam secara bersamaan dalam satu shalat, maka yang kuatnya adalah sujud sahwi sebelum salam.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak rekaman pembahasan kitab Risalah fii Sujud As Sahwi karja Asy Syaikh Muhammad bin ‘Utsaimin di bagian kesimpulan, yang disampaikan Al Ustadz Fauzan Al Maidani, berikut ini:
Sujud Sahwi |
4.55 MB |
Barakallahu fiikum
Filed under: Fauzan Al Maidaniy, Fiqih | Tagged: abu hurairah, al albaniy, catata, dzul yadain, fauzan, hukum, keraguan, kesimpulan, khirbaq, Khirbaq As-Sulami, lupa, mengulang, ragu, risalah, risalat, sahwi, salam, sebelum, sesudah, shahabat, shalat, sholat, sujud, syahwi, Syaikh, ustadz, uthaimin, utsaimin |
Tinggalkan Balasan