• Radio Online

    Kumpulan Radio Online:

    Mainkan di winamp

  • RADIO AHLUS SUNNAH


  • Gudang Kajian

    Gudang Kajian Al Klateniy

    Blog ini didukung oleh: Gudang Kajian Al Klateniy

    App iLmoe for Android: iLmoe for Android

  • Kategori

  • Tulisan Terakhir

  • Komentar

  • Pengunjung

    • 352.510 tamu
  • Banner





    Pasang banner seperti ini di blog Antum untuk link ke blog Ana.

    Silakan Copy paste script di bawah ini ke blog antum

    <a href="https://alklateniy.wordpress.com">
    <img src="https://alklateniy.files.wordpress.com/2010/05/abuzaid.png"
    width="112" height="112" border="0">

[Download] Ajaran Syi’ah dalam Pandangan Islam

Bismillah

Berikut ini adalah rekaman daurah yang diselenggarakan pada:
Hari: Ahad
Tanggal: 11 Rabi’ul Awwal 1430 / 8 Maret 2009
Tempat: Masjid Ibnu Taimiyyah, Ma’had Daarus Salaf, Grogol, Sukoharjo
Tema: Ajaran Syi’ah dalam Pandangan Islam
Pemateri: Al Ustadz Usamah bin Faishol Mahri, Lc 

No
Judul
Size (MB)
Durasi
Mainkan
Unduh
1 Sesi 1 14.25 2:01:35
2 Sesi 2 7.01 0:59:46

Barakallahu fiikum.

Iklan

7 Tanggapan

  1. “Saudaraku semua! Musuh-musuh kita tidak membedakan Sunni dan Syiah. Mereka hanya mau menghancurkan Islam sebagai sebuah ideologi dunia. Oleh karena itu, segala kerja sama dan langkah demi menciptakan perbedaan dan pertentangan antara muslimin dengan tema Syiah dan Sunni berarti bekerja sama dengan kufr dan memusuhi Islam dan kaum muslimin. Berdasarkan hal ini, fatwa Imam Khomeini adalah Pertentangan adalah haram dan pertentangan harus dihapuskan.”

    Apakah salah ketia mempertegas perbedaan antara orang yang berada di atas al haq dengan orang yang mencela Rasulullah ‘alayhish sholatu wa sallam dan ahlul bait, serta para sahabat rodhiyallahu ‘anhum yang mulia adalah hal yang keliru?? Simaklah wahai saudaraku penjelasan al ustadz hafidzohullah. Bagaimana pula fatwa dan penjelasan dari masyayikh ahlul ‘ilmi dari dulu hingga kini tentang Syi’ah..

  2. Akhi …kita semua mendambakan persatuan kalau hanya manhaj salaf yang paling benar dan yang lain salah dimana kaidah bahwa kebenaran hanya satu dan kesesatan itu banyak ana rasa kita telah salah dalam metode berfikir benar, kebenaran menjadi relatif ketika sampai di dalam pemahaman manusia walaupun dengan dalil yang sama kuat. ana sarankan lebih baik kelompok salafy dan syi’ah mengadakan dialog yg konstruktif untuk mencari kebenaran dengan akhlak yang baik dan tidak merasa paling benar sendiri.

    Allahu a’lam.

  3. Silahkan tulis alamat lengkap anda apabila ingin mendapatkan VCD gratis Fatwa Ulama tentang kafirnya kaum Syi’ah Imamiyah Itsna Asyariyah Jakfariyah….VCD ini kami berikan secara cuma-cuma agar kita mendapatkan pengetahuan yang sebenarnya dan VCD kedua adalah tentang fatwa Allamah Alhabib Umar bin Hafidz tentang Sunnah dan Syi’ah bersaudara dan dilarang untuk saling mengkafirkan demi Ukhuwah dan kejayaan Islam.

    http://satuislam.wordpress.comA

  4. Apa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah ?

    Banyak orang yang menyangka bahwa perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah Furu’iyah, seperti perbedaan antara NU dengan Muhammadiyah, antara Madzhab Safi’i dengan Madzhab Maliki.

    Karenanya dengan adanya ribut-ribut masalah Sunni dengan Syiah, mereka berpendapat agar perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Selanjutnya mereka berharap, apabila antara NU dengan Muhammadiyah sekarang bisa diadakan pendekatan-pendekatan demi Ukhuwah Islamiyah, lalu mengapa antara Syiah dan Sunni tidak dilakukan ?

    Oleh karena itu, disaat Muslimin bangun melawan serangan Syiah, mereka menjadi penonton dan tidak ikut berkiprah.

    Apa yang mereka harapkan tersebut, tidak lain dikarenakan minimnya pengetahuan mereka mengenai aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sehingga apa yang mereka sampaikan hanya terbatas pada apa yang mereka ketahui.

    Semua itu dikarenakan kurangnya informasi pada mereka, akan hakikat ajaran Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Disamping kebiasaan berkomentar, sebelum memahami persoalan yang sebenarnya.

    Sedangkan apa yang mereka kuasai, hanya bersumber dari tokoh-tokoh Syiah yang sering berkata bahwa perbedaan Sunni dengan Syiah seperti perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzahab Syafi’i.

    Padahal perbedaan antara Madzhab Maliki dengan Madzhab Syafi’i, hanya dalam masalah Furu’iyah saja. Sedang perbedaan antara Ahlussunnah Waljamaah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah), maka perbedaan-perbedaannya disamping dalam Furuu’ juga dalam Ushuul.

    Rukun Iman mereka berbeda dengan rukun Iman kita, rukun Islamnya juga berbeda, begitu pula kitab-kitab hadistnya juga berbeda, bahkan sesuai pengakuan sebagian besar ulama-ulama Syiah, bahwa Al-Qur’an mereka juga berbeda dengan Al-Qur’an kita (Ahlussunnah).

    Apabila ada dari ulama mereka yang pura-pura (taqiyah) mengatakan bahwa Al-Qur’annya sama, maka dalam menafsirkan ayat-ayatnya sangat berbeda dan berlainan.

    Sehingga tepatlah apabila ulama-ulama Ahlussunnah Waljamaah mengatakan : Bahwa Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) adalah satu agama tersendiri.

    Melihat pentingnya persoalan tersebut, maka di bawah ini kami nukilkan sebagian dari perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dengan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah).

    1. Ahlussunnah : Rukun Islam kita ada 5 (lima)
    a) Syahadatain
    b) As-Sholah
    c) As-Shoum
    d) Az-Zakah
    e) Al-Haj

    Syiah : Rukun Islam Syiah juga ada 5 (lima) tapi berbeda:
    a) As-Sholah
    b) As-Shoum
    c) Az-Zakah
    d) Al-Haj
    e) Al wilayah

    2. Ahlussunnah : Rukun Iman ada 6 (enam) :
    a) Iman kepada Allah
    b) Iman kepada Malaikat-malaikat Nya
    c) Iman kepada Kitab-kitab Nya
    d) Iman kepada Rasul Nya
    e) Iman kepada Yaumil Akhir / hari kiamat
    f) Iman kepada Qadar, baik-buruknya dari Allah.

    Syiah : Rukun Iman Syiah ada 5 (lima)*
    a) At-Tauhid
    b) An Nubuwwah
    c) Al Imamah
    d) Al Adlu
    e) Al Ma’ad

    3. Ahlussunnah : Dua kalimat syahadat

    Syiah : Tiga kalimat syahadat, disamping Asyhadu an Laailaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, masih ditambah dengan menyebut dua belas imam-imam mereka.

    4. Ahlussunnah : Percaya kepada imam-imam tidak termasuk rukun iman. Adapun jumlah imam-imam Ahlussunnah tidak terbatas. Selalu timbul imam-imam, sampai hari kiamat.
    Karenanya membatasi imam-imam hanya dua belas (12) atau jumlah tertentu, tidak dibenarkan.

    Syiah : Percaya kepada dua belas imam-imam mereka, termasuk rukun iman. Karenanya orang-orang yang tidak beriman kepada dua belas imam-imam mereka (seperti orang-orang Sunni), maka menurut ajaran Syiah dianggap kafir dan akan masuk neraka.

    5. Ahlussunnah : Khulafaurrosyidin yang diakui (sah) adalah :
    a) Abu Bakar
    b) Umar
    c) Utsman
    d) Ali Radhiallahu anhu

    Syiah : Ketiga Khalifah (Abu Bakar, Umar, Utsman) tidak diakui oleh Syiah. Karena dianggap telah merampas kekhalifahan Ali bin Abi Thalib (padahal Imam Ali sendiri membai’at dan mengakui kekhalifahan mereka).

    6. Ahlussunnah : Khalifah (Imam) adalah manusia biasa, yang tidak mempunyai sifat Ma’shum.
    Berarti mereka dapat berbuat salah/ dosa/ lupa. Karena sifat Ma’shum, hanya dimiliki oleh para Nabi.

    Syiah : Para imam yang jumlahnya dua belas tersebut mempunyai sifat Ma’’hum, seperti para Nabi.

    7. Ahlussunnah : Dilarang mencaci-maki para sahabat.

    Syiah : Mencaci-maki para sahabat tidak apa-apa bahkan Syiah berkeyakinan, bahwa para sahabat setelah Rasulullah SAW wafat, mereka menjadi murtad dan tinggal beberapa orang saja. Alasannya karena para sahabat membai’at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah.

    8. Ahlussunnah : Siti Aisyah istri Rasulullah sangat dihormati dan dicintai. Beliau adalah Ummul Mu’minin.

    Syiah : Siti Aisyah dicaci-maki, difitnah, bahkan dikafirkan.

    9. Ahlussunnah : Kitab-kitab hadits yang dipakai sandaran dan rujukan Ahlussunnah adalah Kutubussittah :
    a) Bukhari
    b) Muslim
    c) Abu Daud
    d) Turmudzi
    e) Ibnu Majah
    f) An Nasa’i
    (kitab-kitab tersebut beredar dimana-mana dan dibaca oleh kaum Muslimin sedunia).

    Syiah : Kitab-kitab Syiah ada empat :
    a) Al Kaafi
    b) Al Istibshor
    c) Man Laa Yah Dhuruhu Al Faqih
    d) Att Tahdziib
    (Kitab-kitab tersebut tidak beredar, sebab kebohongannya takut diketahui oleh pengikut-pengikut Syiah).

    10. Ahlussunnah : Al-Qur’an tetap orisinil

    Syiah : Al-Qur’an yang ada sekarang ini menurut pengakuan ulama Syiah tidak orisinil. Sudah dirubah oleh para sahabat (dikurangi dan ditambah).

    11. Ahlussunnah : Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasul Nya.
    Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang tidak taat kepada Allah dan Rasul Nya.

    Syiah : Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang cinta kepada Imam Ali, walaupun orang tersebut tidak taat kepada Rasulullah.
    Neraka diperuntukkan bagi orang-orang yang memusuhi Imam Ali, walaupun orang tersebut taat kepada Rasulullah.

    12. Ahlussunnah : Aqidah Raj’Ah tidak ada dalam ajaran Ahlussunnah. Raj’ah adalah besok diakhir zaman sebelum kiamat, manusia akan hidup kembali. Dimana saat itu Ahlul Bait akan balas dendam kepada musuh-musuhnya.

    Syiah : Raj’ah adalah salah satu aqidah Syiah. Dimana diceritakan : bahwa nanti diakhir zaman, Imam Mahdi akan keluar dari persembunyiannya. Kemudian dia pergi ke Madinah untuk membangunkan Rasulullah, Imam Ali, Siti Fatimah serta Ahlul Bait yang lain.

    Setelah mereka semuanya bai’at kepadanya, diapun selanjutnya membangunkan Abu Bakar, Umar, Aisyah. Kemudian ketiga orang tersebut disiksa dan disalib, sampai mati seterusnya diulang-ulang sampai ribuan kali. Sebagai balasan atas perbuatan jahat mereka kepada Ahlul Bait.
    Keterangan : Orang Syiah mempunyai Imam Mahdi sendiri. Berlainan dengan Imam Mahdinya Ahlussunnah, yang akan membawa keadilan dan kedamaian.

    13. Ahlussunnah : Mut’ah (kawin kontrak), sama dengan perbuatan zina dan hukumnya haram.

    Syiah : Mut’ah sangat dianjurkan dan hukumnya halal. Halalnya Mut’ah ini dipakai oleh golongan Syiah untuk mempengaruhi para pemuda agar masuk Syiah. Padahal haramnya Mut’ah juga berlaku di zaman Khalifah Ali bin Abi Thalib.

    14. Ahlussunnah : Khamer/ arak tidak suci.

    Syiah : Khamer/ arak suci.

    15. Ahlussunnah : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap tidak suci.

    Syiah : Air yang telah dipakai istinja’ (cebok) dianggap suci dan mensucikan.

    16. Ahlussunnah : Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri hukumnya sunnah.

    Syiah : Diwaktu shalat meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri membatalkan shalat.
    (jadi shalatnya bangsa Indonesia yang diajarkan Wali Songo oleh orang-orang Syiah dihukum tidak sah/ batal, sebab meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri).

    17. Ahlussunnah : Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat adalah sunnah.

    Syiah : Mengucapkan Amin diakhir surat Al-Fatihah dalam shalat dianggap tidak sah/ batal shalatnya.
    (Jadi shalatnya Muslimin di seluruh dunia dianggap tidak sah, karena mengucapkan Amin dalam shalatnya).

    18. Ahlussunnah : Shalat jama’ diperbolehkan bagi orang yang bepergian dan bagi orang yang mempunyai udzur syar’i.

    Syiah : Shalat jama’ diperbolehkan walaupun tanpa alasan apapun.

    19. Ahlussunnah : Shalat Dhuha disunnahkan.

    Syiah : Shalat Dhuha tidak dibenarkan.
    (padahal semua Auliya’ dan salihin melakukan shalat Dhuha).

    Demikian telah kami nukilkan perbedaan-perbedaan antara aqidah Ahlussunnah Waljamaah dan aqidah Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah). Sengaja kami nukil sedikit saja, sebab apabila kami nukil seluruhnya, maka akan memenuhi halaman-halaman buku ini.

    Harapan kami semoga pembaca dapat memahami benar-benar perbedaan-perbedaan tersebut. Selanjutnya pembaca yang mengambil keputusan (sikap).

    Masihkah mereka akan dipertahankan sebagai Muslimin dan Mukminin ? (walaupun dengan Muslimin berbeda segalanya).

    Sebenarnya yang terpenting dari keterangan-keterangan diatas adalah agar masyarakat memahami benar-benar, bahwa perbedaan yang ada antara Ahlussunnah dengan Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah (Ja’fariyah) itu, disamping dalam Furuu’ (cabang-cabang agama) juga dalam Ushuul (pokok/ dasar agama).

    Apabila tokoh-tokoh Syiah sering mengaburkan perbedaan-perbedaan tersebut, serta memberikan keterangan yang tidak sebenarnya, maka hal tersebut dapat kita maklumi, sebab mereka itu sudah memahami benar-benar, bahwa Muslimin Indonesia tidak akan terpengaruh atau tertarik pada Syiah, terkecuali apabila disesatkan (ditipu).

    Oleh karena itu, sebagian besar orang-orang yang masuk Syiah adalah orang-orang yang tersesat, yang tertipu oleh bujuk rayu tokoh-tokoh Syiah.

    Akhirnya, setelah kami menyampaikan perbedaan-perbedaan antara Ahlussunnah dengan Syiah, maka dalam kesempatan ini kami menghimbau kepada Alim Ulama serta para tokoh masyarakat, untuk selalu memberikan penerangan kepada umat Islam mengenai kesesatan ajaran Syiah. Begitu pula untuk selalu menggalang persatuan sesama Ahlussunnah dalam menghadapi rongrongan yang datangnya dari golongan Syiah. Serta lebih waspada dalam memantau gerakan Syiah didaerahnya. Sehingga bahaya yang selalu mengancam persatuan dan kesatuan bangsa kita dapat teratasi.

    Selanjutnya kami mengharap dari aparat pemerintahan untuk lebih peka dalam menangani masalah Syiah di Indonesia. Sebab bagaimanapun, kita tidak menghendaki apa yang sudah mereka lakukan, baik di dalam negri maupun di luar negri, terulang di negara kita.

    Semoga Allah selalu melindungi kita dari penyesatan orang-orang Syiah dan aqidahnya. Amin.

    Keterangan lebih lanjut tentang kesesatan syiah klik :
    http:/ban-syiah.blogspot.com/

  5. Salafy/Wahaby selalu mengobarkan fitnah dan perpecahan di dalam tubuh ummat Islam semenjak zaman Ibn Taimiyah, Muhammmad bin Abdul Wahab sampai para masyaikh salafiyin terkini seperti syeikh Rabi, syekh muqbil dan lain-lain yang diikuti secara membebek oleh para asatidz salafy indonesia yang sangat gemar mengkafirkan kaum muslim yang berbeda faham dengan mereka, baik salafy yamani ataupun haraki atau salafy yang lain ada ciri utama mereka yaitu arogan dan fanatik dengan manhaj salaf dan para syeikh mereka hanya golongan mereka saja yang benar yang lainnya menyimpang bahkan kafir…kaum salafy ini tidak ada ubahnya dengan kaum khawarij yang gemar mengkafirkan sesama muslim atau lebih tepatnya kaum salafy ini adalah penjelmaan semangat khawarij di zaman ini sebagai jamaah takfir yang mewarisi semangat kaum khawarij dapat kita ambil hikmah dari ucapan Imam Ali bin Abi Thalib dalam Nahjul Balaghah bahwa : ” Janganlah kalian bunuh kaum khawrij sepininggalku karena tidaklah sama orang yang menginginkan kebenaran tetapi terlepas darinya bagaikan terlepasnya anak panah dari busurnya(khawarij)dengan orang yang menginginkan kebatilan kemudian memperolehnya(mu’awiyah dan pengikutnya)mereka akan terus dilahirkan dari tulang sulbi dan rahim-rahim perempuan dan apabila muncul pembesar diantara mereka Allah akan melemahkan dan menghancurkan mereka…nah coba lihat persamaan salafy dan khawarij sama-sama suka mengkafirkan kaum muslim yg berbeda faham dgn mereka. Ribuan kitab di tulis oleh para ulama rujukan mereka dari abad ke abad dengan pondasi keyakinan yang rapuh mereka meyakini dengan dalil yang sangat kuat bahwa orang tua nabi Saaw adalah musyrik sejati bahkan Nabi sendiri mereka yakini pada awalnya juga orang yang sesat dengan dalil Naqli.. apa mungkin nabi terlahir dari orang-orang yang tidak suci ( Najis) karena alqur’an mengatakan orang=orang kafir adalah najis : “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis,…’ QS. at-Taubah (9) : 28

    Tidak ada seorang Nabi pun yg lahir dari ibubapa musyrik, dan inilah juga yg berlaku kpd Rasulullah saaw.

    Sebagai suatu sunnatullah yang telah berlaku sejak dahulu, kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. QS. al-Fath (48) : 23

    Maka dengan keyakinan ini saja tertolaklah semua argumentasi kaum salafy bahwa mereka adalah yang paling benar belum lagi keyakinan mereka tentang persoalan yang lainya yang sangat ganjil dan menyesatkan dan mereka tengah memprovokasi umat Islam dengan ajaran bathil berkedok tauhid.

    Dengan keyakinan itu tidaklah aneh dan berlebihan kalau kaum salafy ini gemar mengkafirkan kaum muslim yang berbeda faham dengan mereka karena keyakinan mereka diawali dengan pengkafiran kedua orang tua Nabi Saaw dan bahkan Nabi Saaw sendiri diyakini pada awalnya sesat sebelum menerima wahyu dengan dalil Alqur’an dan alhadist yang menurut mereka sangat jelas dan terang-benderang…Naudzubillahi min dzalik semoga kaum muslim terlepas dari keyaikanan ganjil dan menyesatkan dari kelompok takfir ini.

  6. Kebanjiran Subhat

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: